Rabu, 05 Mei 2010

Kelas-kelas IP address

IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.

Kelas A :
- Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- Bit pertama : 0
- Panjang Network ID : 8 bit
- Panjang Host ID : 24 bit
- Byte pertama : 0 – 127
- Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
- Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
- Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
IP address kelas ini diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host.

Kelas B :
- Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- 2 bit pertama : 10
- Panjang Network ID : 16 bit
- Panjang Host ID : 16 bit
- Byte pertama : 128 – 191
- Jumlah : 16.384 kelas B
- Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
- Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
IP address kelas ini diberikan kepada jaringan dengan ukuran sedang-besar. Contohnya adalah jaringan kampus ITB yang mendapat alokasi IP address kelas B (terima kasih kepada Onno W. Purbo), dengan network id 167.205.

Kelas C :
- Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
- 3 bit pertama : 110
- Panjang Network ID : 24 bit
- Panjang Host ID : 8 bit
- Byte pertama : 192 – 223
- Jumlah : 2.097.152 kelas C
- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C

IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.

IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host, seperti yang diadakan di ITB dalam program SOI (School on Internet) bersama beberapa universitas di Asia. Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama 1111) dialokasikan untuk keperluan eksperimental.

3. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan IP address
Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID :
- Network ID tidak boleh bernilai 127. Karena Network ID 127 digunakan sebagai alamat loopback yaitu alamat yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 255 (seluruh bit diset 1). Nework ID atau Host ID yang seluruhnya bernilai 255 adalah alamat broadcast jaringan tersebut. Apabila dikirimkan pesan kepada alamt broadcast maka seluruh host pada jaringan tersebut akan menerima pesan itu.
- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 0 (seluruh bit diset 0). Alamat IP dengan host id semuanya bernilai 0 diartikan sebagai alamat network yang menunjuk ke jaringan, bukan ke host.
- Host ID harus unik dalam satu network.

Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

Internet Protokol versi 6 (IPv6) terkadang disebut dengan nama Next Generation Internet Protocol merupakan protokol dari hasil pengembangan IPv4. penggunaan IPv6 kali pertama direkomendasikan pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan Internet Engineering Task Force(IETF). Perancangan IPv6 dilatarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan pada IP versi sebelumnya yaitu IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dan dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet dimasa depan akibat dari pertumbuhan jaringan khususnya internet. Menurut situs http://www.economist.com/science/tq/ displaystory.cfm?story_id=11482493 mengatakan bahwa saat ini pengunaan IPv4 di jaringan internet mendekati nilai 85% dan jika perkembangan ini terus berlanjut, akan menyebabkan persediaan IPv4 akan habis pada tahun 2011.

Untuk format penulisan IPv6, address sepanjang 128 bit dibagi ke dalam 8 bagian masing-masing bagian dikonversi ke 4-digit nomor heksadesimal dan dipisahkan denga tanda titik-dua( : ) untuk tiap bagian, sedangkan panjang prefix(0-12 dipisahkan dengan tanda( / ).

IPv6 memiliki beberapa fitur dibandingkan dengan IPv4. adapun fitur yang terdapat pada IPv6 adalah :

1. Otomatisasi berbagai setting,

Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Saat ini hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar . Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless (tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address) dan statefull (diperlukan server untuk pengelolaan keadaan IP address).

2. Format header baru,

Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Hal ini diwujudkan dengan memindahkan field-field opsional dan non-esensial ke extension header yang ditempatkan setelah header IPv6 itu sendiri. Sehingga membuat lebih efisien diproses pada router-router perantara.

3. Ruang alamat IP yang besar ,

Alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit, baik alamat sumber maupun alamat tujuan. Meskipun dengan ukuran 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi sebanyak 3,4×1038 , ruang alamat IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multi-level subnetting dan alokasi alamat dari suatu backbone Internet ke subnet-subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat yang tersedia, teknik-teknik konversi alamat seperti NAT menjadi tidak dibutuhkan.

4. Dukungan keamanan yang built-in,

Suite protocol IPv6 memberikan dukungan penuh untuk IPSec. Fitur ini menawarkan solusi yang reliable untuk keamanan jaringan, dan menjamin interoperability di antara implementasi-implementasi IPv6 berbeda.

5. Dukungan QoS yang lebih baik,

Field-field baru dalam header IPv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik ditangani dan diidentifikasi sehinggan dukungan QoS mudah diwujudkan.

6. Protokol baru (neighboring node),

Merupakan sebuah seri pesan-pesan internet control message protocol for IPv6 (ICMPv6) yang berperan mengelola interaksi-interaksi di antara node-node neighbor (neighboring nodes) atau node-node dalam link yang sama.

7. Ekstensibilitas,

IPv6 dapat mudah memperluas fitur-fitur barunya dengan cara menambahkan header-header tambahan (extension header) setelah header IPv6 utama. Selain adanya fitur-fitur baru, IPv6 juga dirancang untuk memperbaiki perbaikan terhadap struktur header pada IPv4, dimana ada field-field pada IPv4 yang dibuang dan beberapa lainnya digantika dengan field baru, diantaranya :

1. Header Length

Field Header Length dibuang karena tidak berperan lagi dalam header dengan ukuran panjang tetap.

2. Identification, Flags, dan Fragment Offset

Field Identification, Flags, dan Fragment Offset (dalam IPv4 header) ketiganya berperan dalam fragmentasi paket, dimana paket yang dikirimkan dibagi menjadi potongan-potongan kecil, namun jika ternyata salah satu paket mengalami error, keseluruhan transmisi harus dibentuk ulang. Pada IPv6, penanganan seperti ini dilakukan host-host dengan mempelajari dengan mempelajari ukuran Path Maximum Transmission Unit (MTU) melalui prosedur yang dinamakan Path MTU Discovery.

3. Header Checksum

Field Header Checksum dihapus untuk meningkatkan kecepatan.

4. Type of Service

Field Type of Service digantikan dengan TrafficClass. Field Type of Service ini digunakan untuk merepresentasikan tipe layanan bersangkutan, reabilitasnya, waktu ­delay , atau keamanan.

Secara umum karakteristik model pengalamatan pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan dari IPv6:

1. Fungsi inti dari pengalamatan

Dua fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internework.

2. Pengalamatan Layer jaringan

Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer.

3. Jumlah pengalamatan IP per device (alat)

Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan , sehingga setiap computer yang terhuung biasanya akan memiliki satu alamat, dan router memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical Network yang terhubung.

4. Address interpretation and prefix representation

Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier.

5. Alamat Publik dan Privat

Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua tipe tersebut di definisikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.

Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut dibuat tanpa melakukan perubahan pada inti sebenarnyadari IP itu sendiri. Pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat dilihat dari perbedaan antara IPv6 dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut diimplementasikan dan digunakan. Salah satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah tipe alamat yang didukungnya. Pada IPv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti unicat, multicast dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak digunakan adalah alamat unicast. Pada IPv6 juga memiliki tiga tipe alamat seperti IPv4 hanya saja dengan beberapa perubahan , yaitu unicast, multicast dan anycast. Selain itu IPv6 juga memiliki satu tipe alamat lagi yang digunakan untuk keperluan dimasa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.



Internet Protokol Versi 4 (IPv4)

Pada awal perkembangan internet digunakan IPv4 yang penggunaanya masih dirasakan sampai sekarang. Alamat IPv4 merupakan sistem pengalamatan pada jaringan yang direpresentesikan dengan sederetan angaka berupa kombinasi 4 (empat) deret bilangan antara nol sampai dengan 255 (dua ratus lima puluh lima).

Pada awalnya IPv4 merupakan bilangan 32 bit yang terbagi menjadi empat segmen , sehingga masing-masing segmen memiliki sederet bilangan biner berjumlah delapan bit yang masing-masing segmen dipisahkan oleh tanda titik (.). Kemudian dari bilangan biner tersebut dikonversikan menggunakan bilangan desimal. Akan tetapi dari 32 bit tersebut tidak semuanya bisa digunakan diantaranya adalah alamat yang isinya hanya angka nol atau satu (0.0.0.0) karena alamat tersebut digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan alamat yang merupakan kombinasi angka 255 semua (255.255.255.255), karena alamat tersebut digunakan sebagai alamat (Broadcast). Adapun format alamat IPv4 terdiri dari dua bagian, Network-ID (Net-ID merupakan bagian dari alamat IP yang berfungsi untuk menunjukkan jaringan tempat komputer berada) dan Host-ID {host-ID merupakan bagian dari alamat IP yang menunjukkan alamat lokal / komputernya (local, router)}.

IPv4 memiliki kelas masing-masing disesuaikan dengan besar kecilnya Network yang terpasang, yaitu meliputi Network ID dan Host ID dari suatu IP address. Secara garis besar dibagi kedalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E , akan tetapi pada kesempatan kali ini penulis hanya akan memberikan penjelasan tiga kelas IP saja yaitu kelas A, B dan C sedangkan kelas D dan E digunakan untuk keperluan multicasting dan keperluan eksperimental.

Kelas A hanya menggunakan octet pertama untuk menunjukan ID jaringan dan menggunakan tiga octet yang lain untuk menunjukan ID Host. Bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 0 (Nol). Karena bit pertama selalu diset 0, maka 7 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 7 bit ini memungkinkan adanya 127 alamat jaringan sehingga kelas A mempunyai 126 alamat yang tersedia. 24 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat.16.777.214 atau ( 224 ) Host per jaringan. Karena kelas address ini menyediakan banyak ID Host per jaringan, maka penggunaan kelas A di peruntukan bagi perusahaan yang membutuhkan penyediaan akses Host dalam jumlah sangat besar.

Kelas B menggunakan oktet pertama dan kedua untuk menentukan ID jaringan serta dua oktet berikutnya untuk ID Host. Dua bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 1-0 ( Satu-Nol ). Karena dua bit pertama diset menjadi 1-0, maka 14 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 14 bit sisanya menyediakan 16.384 alamat jaringan. 16 bit sisanya digunakan untuk menyediakan ID Host. Kelas B menyediakan 65.534 (216 ) – 2 Host per jaringan. Kelas B disediakan untuk jaringan berskala menengah sampai besar.

Kelas C menggunakan tiga oktet pertama untuk menentukan ID jaringan, sedangkan satu oktet sisanya untuk ID Host. Tiga bit pertama dari oktet pertama pada alamat kelas ini selalu di set menjadi 1-1-0 (satu-satu-nol). Karena tiga bit pertama di set menjadi 1-1-0 maka 21 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 21 bit menyediakan 3.097.152 alamat jaringan, 8 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat. Tersedia 254 (28 ) – 2 Host per jaringan. Kelas address diperuntukan bagi jaringan kecil yang hanya memerlukan nomor Host dalam jumlah terbatas.

Jaringan Komputer Berdasarkan Topologi

A.Pengertian

Topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:

  • Topologi Star
  • Topologi Hierarchical/Tree
  • Topologi Bus
  • Topologi Ring
  • Topologi Daisy Chain (Linear)
  • Topologi Mesh dan Full Connected


a. Topologi Star


Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus

Keuntungan :

  • Akses ke Station lain cepat.
  • Dapat menerima workstation baru selama port di central node masih tersedia.
  • Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
  • Hub/Switch dapat disusun seri untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
  • User dapat lebih banyak dibanding topologi bus maupun ring

Kerugian :

Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang tidak dipergunakan oleh node lain.



Kelebihan:

  • Mudah dikembangkan, baik untuk penambahan maupun pengurangan terminal.
  • Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan komputer lain.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.
  • Kemudahan pengelolaan jaringan.

Kekurangan:

  • Tergantung penuh dengan terminal pusat (hub,switch) menjadi titik krisis, jika terminal pusat mengalami masalah maka jaringan pun akan bermasalah juga.
  • Boros kabel.

b. Topologi Hierarchical/Tree

Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topology.


c. Topologi Bus


Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node.

Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.

Keuntungan :

  • Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia dipasaran.
  • Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.

Kerugian :

Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah relay.

Kelebihan:

  • Mudah dikembangkan
  • Hemat kabel.

Kekurangan:

  • Jumlah terminal terbatas.
  • Jika ada terminal yang rusak/mati maka keseluruhan jaringan juga akan rusak/mati.
  • Lalu-lintas data padat
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh

d. Topologi Ring


Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat.

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.

Selain itu topologi ring pada setiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:

Listen State

Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu

Transmit State

Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.

Bypass State

Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.

Keuntungan :

  • Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung.
  • Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil

Kerugian :

Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.

Kelebihan:

- Hemat kabel.



Kelemahan;

- Peka terhadap kesalahan.

- Pengembangan jaringan kaku.


e. Topologi Daisy Chain (Linear)


Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.

Keuntungan :

Instalasi dan pemeliharaannya murah.

Kerugian :

Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)


f. Topologi Mesh dan Full Connected


Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan

Apa Itu Jaringan Komputer

  • Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneks sejumlah komputer. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu jaringan bila keduanya dapat saling bertukar informasi.
  • Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, progran-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.
  • jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
  • Jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk pertukaran data.