Rabu, 05 Mei 2010

Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

Internet Protokol Versi 6 (IPv6)

Internet Protokol versi 6 (IPv6) terkadang disebut dengan nama Next Generation Internet Protocol merupakan protokol dari hasil pengembangan IPv4. penggunaan IPv6 kali pertama direkomendasikan pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan Internet Engineering Task Force(IETF). Perancangan IPv6 dilatarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan pada IP versi sebelumnya yaitu IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dan dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet dimasa depan akibat dari pertumbuhan jaringan khususnya internet. Menurut situs http://www.economist.com/science/tq/ displaystory.cfm?story_id=11482493 mengatakan bahwa saat ini pengunaan IPv4 di jaringan internet mendekati nilai 85% dan jika perkembangan ini terus berlanjut, akan menyebabkan persediaan IPv4 akan habis pada tahun 2011.

Untuk format penulisan IPv6, address sepanjang 128 bit dibagi ke dalam 8 bagian masing-masing bagian dikonversi ke 4-digit nomor heksadesimal dan dipisahkan denga tanda titik-dua( : ) untuk tiap bagian, sedangkan panjang prefix(0-12 dipisahkan dengan tanda( / ).

IPv6 memiliki beberapa fitur dibandingkan dengan IPv4. adapun fitur yang terdapat pada IPv6 adalah :

1. Otomatisasi berbagai setting,

Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Saat ini hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar . Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless (tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address) dan statefull (diperlukan server untuk pengelolaan keadaan IP address).

2. Format header baru,

Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Hal ini diwujudkan dengan memindahkan field-field opsional dan non-esensial ke extension header yang ditempatkan setelah header IPv6 itu sendiri. Sehingga membuat lebih efisien diproses pada router-router perantara.

3. Ruang alamat IP yang besar ,

Alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit, baik alamat sumber maupun alamat tujuan. Meskipun dengan ukuran 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi sebanyak 3,4×1038 , ruang alamat IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multi-level subnetting dan alokasi alamat dari suatu backbone Internet ke subnet-subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat yang tersedia, teknik-teknik konversi alamat seperti NAT menjadi tidak dibutuhkan.

4. Dukungan keamanan yang built-in,

Suite protocol IPv6 memberikan dukungan penuh untuk IPSec. Fitur ini menawarkan solusi yang reliable untuk keamanan jaringan, dan menjamin interoperability di antara implementasi-implementasi IPv6 berbeda.

5. Dukungan QoS yang lebih baik,

Field-field baru dalam header IPv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik ditangani dan diidentifikasi sehinggan dukungan QoS mudah diwujudkan.

6. Protokol baru (neighboring node),

Merupakan sebuah seri pesan-pesan internet control message protocol for IPv6 (ICMPv6) yang berperan mengelola interaksi-interaksi di antara node-node neighbor (neighboring nodes) atau node-node dalam link yang sama.

7. Ekstensibilitas,

IPv6 dapat mudah memperluas fitur-fitur barunya dengan cara menambahkan header-header tambahan (extension header) setelah header IPv6 utama. Selain adanya fitur-fitur baru, IPv6 juga dirancang untuk memperbaiki perbaikan terhadap struktur header pada IPv4, dimana ada field-field pada IPv4 yang dibuang dan beberapa lainnya digantika dengan field baru, diantaranya :

1. Header Length

Field Header Length dibuang karena tidak berperan lagi dalam header dengan ukuran panjang tetap.

2. Identification, Flags, dan Fragment Offset

Field Identification, Flags, dan Fragment Offset (dalam IPv4 header) ketiganya berperan dalam fragmentasi paket, dimana paket yang dikirimkan dibagi menjadi potongan-potongan kecil, namun jika ternyata salah satu paket mengalami error, keseluruhan transmisi harus dibentuk ulang. Pada IPv6, penanganan seperti ini dilakukan host-host dengan mempelajari dengan mempelajari ukuran Path Maximum Transmission Unit (MTU) melalui prosedur yang dinamakan Path MTU Discovery.

3. Header Checksum

Field Header Checksum dihapus untuk meningkatkan kecepatan.

4. Type of Service

Field Type of Service digantikan dengan TrafficClass. Field Type of Service ini digunakan untuk merepresentasikan tipe layanan bersangkutan, reabilitasnya, waktu ­delay , atau keamanan.

Secara umum karakteristik model pengalamatan pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan dari IPv6:

1. Fungsi inti dari pengalamatan

Dua fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internework.

2. Pengalamatan Layer jaringan

Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer.

3. Jumlah pengalamatan IP per device (alat)

Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan , sehingga setiap computer yang terhuung biasanya akan memiliki satu alamat, dan router memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical Network yang terhubung.

4. Address interpretation and prefix representation

Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier.

5. Alamat Publik dan Privat

Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua tipe tersebut di definisikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.

Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut dibuat tanpa melakukan perubahan pada inti sebenarnyadari IP itu sendiri. Pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat dilihat dari perbedaan antara IPv6 dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut diimplementasikan dan digunakan. Salah satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah tipe alamat yang didukungnya. Pada IPv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti unicat, multicast dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak digunakan adalah alamat unicast. Pada IPv6 juga memiliki tiga tipe alamat seperti IPv4 hanya saja dengan beberapa perubahan , yaitu unicast, multicast dan anycast. Selain itu IPv6 juga memiliki satu tipe alamat lagi yang digunakan untuk keperluan dimasa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar