Rabu, 05 Mei 2010

Internet Protokol Versi 4 (IPv4)

Pada awal perkembangan internet digunakan IPv4 yang penggunaanya masih dirasakan sampai sekarang. Alamat IPv4 merupakan sistem pengalamatan pada jaringan yang direpresentesikan dengan sederetan angaka berupa kombinasi 4 (empat) deret bilangan antara nol sampai dengan 255 (dua ratus lima puluh lima).

Pada awalnya IPv4 merupakan bilangan 32 bit yang terbagi menjadi empat segmen , sehingga masing-masing segmen memiliki sederet bilangan biner berjumlah delapan bit yang masing-masing segmen dipisahkan oleh tanda titik (.). Kemudian dari bilangan biner tersebut dikonversikan menggunakan bilangan desimal. Akan tetapi dari 32 bit tersebut tidak semuanya bisa digunakan diantaranya adalah alamat yang isinya hanya angka nol atau satu (0.0.0.0) karena alamat tersebut digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan alamat yang merupakan kombinasi angka 255 semua (255.255.255.255), karena alamat tersebut digunakan sebagai alamat (Broadcast). Adapun format alamat IPv4 terdiri dari dua bagian, Network-ID (Net-ID merupakan bagian dari alamat IP yang berfungsi untuk menunjukkan jaringan tempat komputer berada) dan Host-ID {host-ID merupakan bagian dari alamat IP yang menunjukkan alamat lokal / komputernya (local, router)}.

IPv4 memiliki kelas masing-masing disesuaikan dengan besar kecilnya Network yang terpasang, yaitu meliputi Network ID dan Host ID dari suatu IP address. Secara garis besar dibagi kedalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E , akan tetapi pada kesempatan kali ini penulis hanya akan memberikan penjelasan tiga kelas IP saja yaitu kelas A, B dan C sedangkan kelas D dan E digunakan untuk keperluan multicasting dan keperluan eksperimental.

Kelas A hanya menggunakan octet pertama untuk menunjukan ID jaringan dan menggunakan tiga octet yang lain untuk menunjukan ID Host. Bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 0 (Nol). Karena bit pertama selalu diset 0, maka 7 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 7 bit ini memungkinkan adanya 127 alamat jaringan sehingga kelas A mempunyai 126 alamat yang tersedia. 24 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat.16.777.214 atau ( 224 ) Host per jaringan. Karena kelas address ini menyediakan banyak ID Host per jaringan, maka penggunaan kelas A di peruntukan bagi perusahaan yang membutuhkan penyediaan akses Host dalam jumlah sangat besar.

Kelas B menggunakan oktet pertama dan kedua untuk menentukan ID jaringan serta dua oktet berikutnya untuk ID Host. Dua bit pertama dari oktet pertama pada kelas ini selalu diset menjadi 1-0 ( Satu-Nol ). Karena dua bit pertama diset menjadi 1-0, maka 14 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 14 bit sisanya menyediakan 16.384 alamat jaringan. 16 bit sisanya digunakan untuk menyediakan ID Host. Kelas B menyediakan 65.534 (216 ) – 2 Host per jaringan. Kelas B disediakan untuk jaringan berskala menengah sampai besar.

Kelas C menggunakan tiga oktet pertama untuk menentukan ID jaringan, sedangkan satu oktet sisanya untuk ID Host. Tiga bit pertama dari oktet pertama pada alamat kelas ini selalu di set menjadi 1-1-0 (satu-satu-nol). Karena tiga bit pertama di set menjadi 1-1-0 maka 21 bit sisanya menunjukan ID jaringan. 21 bit menyediakan 3.097.152 alamat jaringan, 8 bit sisanya disediakan untuk penggunaan ID Host dari alamat. Tersedia 254 (28 ) – 2 Host per jaringan. Kelas address diperuntukan bagi jaringan kecil yang hanya memerlukan nomor Host dalam jumlah terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar